Senin, 02 Juli 2018

Panser VS Gingseng

Siapa yang tak setuju kalo Tim Nasional Jerman sebenarnya bisa menang mudah atas Timnas Korea Selatan. Secara statistik, sang juara dunia petahana itu unggul dari segala segi. Tapi kenyataannya, Korsel mampu membalikkan keadaan seperti yang pernah mereka lakukan saat melawan Italia dulu. Meski tidak lolos ke fase knock out, Korsel layak pulang dengan kepala tegak setelah pertandingan itu.

Iya, bola memang begitu. Selalu ada kemungkinan yang diluar prediksi, analisa dan statistik. Meski demikian, tetaplah yang punya kans besar adalah mereka yang mempunyai komposisi terbaik mulai dari pemain, pelatih dan infrastruktur sepak bola.

Selain urusan menang dan kalah, pertandingan semalam menyajikan banyak pelajaran yang bisa kita ambil.

#Focus_on_Defence_Smart_in_Offence

Tanpa mengenyampingkan usaha Jerman yang luar biasa, Korsel menunjukkan ketahanan dan fokus dalam bertahan yang prima. Mereka diserang dari berbagai penjuru selama 90 + 6 menit tanpa kebobolan satupun. Malahan, mereka berhasil membobol gawang Jerman dua kali dengan skema serangan balik yang cepat dan efektif. Dalam tekanan sang juara bertahan, para pemain korsel bisa tetap fokus, bekerjasama dan saling menyemangati sampai peluit akhir ditiup.

#Be_Optimistic

Di menit-menit akhir pertandingan, perhatian saya tertuju ke salah satu pemain Jerman, Thomas Muller. Dalam keadaan tertinggal dua gol di menit ke 94', dia memberi gestur tangan menunjuk 6 jarinya. Seolah dia memberikan pesan kepada rekan-rekannya bahwa kita masih punya 6 menit, waktu masih panjang, kita bisa membalikkan keadaan, kita harus bersemangat dan optimis.

#Nothing_Is_Imposible.

Tidak ada yang tidak mungkin bagi Korsel untuk menang melawan tim dengan peringkat 1 FIFA. Dengan strategi, usaha dan mungkin sedikit luck, mereka membawa pulang 3 poin dan bukan menjadi juru kunci di group neraka yang dihuninya. Selama kaki masih bisa mengumpan, berlari dan menendang, disitulah usaha itu berpeluang dikonversi menjadi sebuah kemenangan.

#Stay_Positive

Apapun hasilnya, menang atau kalah, harusnya tetap berkepala tegap dan berpikir positif. Memang menyedihkan bagi pemain timnas yang gagal membawa keberhasilan bagi negaranya, apalagi sebagai timnas yang diunggulkan. Jerman bisa jadi belajar dari kekalahan ini bahwa siapapun lawannya tidak pantas untuk diremehkan. Begitupun bagi Korsel, suatu saat kekuatan sepak bola mereka juga bisa menyamai tim-tim yang saat ini diunggulkan. Kedua tim harus tetap berbenah setelah hasil pertandingan ini. Belajar untuk lebih baik adalah kebajikan, sedangkan belajar dari kesalahan/kekalahan adalah kebijaksanaan.

Sepak bola bukan hanya permainan, olah raga atau sekedar hiburan. Ada prinsip, karakter dan nilai yang bisa kita ambil pelajaran. Bahwa yang mengubah nasib manusia itu adalah berpikir, berusaha dan tentu saja sebagai orang beriman adalah tawakal.

#pialadunia2018
#worldcup2018