Jumat, 23 Desember 2016

Lesson Plan Workshop

Gagal merencanakan sama saja merencanakan kegagalan adalah adagium untuk menegaskan betapa pentingnya perencanaan.  Perencanaan membuat aktivitas menjadi lebih siap, terarah dan fokus pada tujuan. Dalam pembelajaran perencanaan adalah hal yang paling penting untuk dibuat. Ketika guru mengajar sudah ada gambaran jelas tentang tujuan pembelajaran,  kegiatan pembelajaran dan bagaimana akan menilai hasil belajar peserta didik sehingga tujuan instruksional bisa tercapai sesuai dengan harapan.
Kompetensi profesional dan pedagogik adalah dua dari empat kompetensi yang harus dikuasai guru.  Dalam kompetensi tersebut guru dituntut memenuhi standar-standar minimal dalam mengajar seperti membuat perangkat pembelajaran, menyediakan media pembelajaran yang relevan, menggunakan pendekatan,  metode dan teknik yang tepat serta menguasai kelas dan peserta didik.
Sehingga untuk memenuhi kebutuhan guru dalam meningkatkan kompetensi mengajar mereka, bertempat di aula SMP Islam Al Abidin , pada hari Rabu,  21 Desember 2016 diadakan workshop awal semester 2 yang bertajuk Lesson Plan Workshop; teoritical and practices.  Pada kesempatan ini mengundang seorang akademisi dari UMS,  Mauly Halwat Hikmat,  Ph.D sebagai pembicara tunggal.  Pembicara berkali-kali menekankan pentingnya membuat perencanaan pembelajaran sebagai prasyarat dalam mengajar.
Mrs.  Mauly menyampaikan, dalam mempersiapkan perencanaan pembelajaran ada beberapa hal yang harus diperhatikan seperti;
1. Hasil belajar yang diharapkan.
2. Alokasi waktu yang dibutuhkan.
3. Jumlah siswa yang mengikuti KBM.
4. Prasyarat yang harus dipenuhi siswa sebelum mempelajari materi tertentu.
5. Media dan alat bantu belajar yang dibutuhkan.
6. Urutan-urutan dalam menyampaikan materi.
7. Menentukan pendekatan,  metode dan teknik yang tepat.
Perencanaan pembelajaran yang baik harus mencakup tiga komponen kunci seperti tujuan pembelajaran,  kegiatan belajar mengajar dan penilaian hasil belajar.  Ketiga-tiganya harus berkaitan satu sama lain sehingga kegiatan belajar mengajar dan penilaian hasil belajar sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam sebuah pembelajaran.
1. Tujuan Pembelajaran
Tujuan menentukan akan dibawa kemana pembelajaran dan seberapa peningkatan yang diinginkan. Tujuan pembelajaran membantu guru dan peserta didik fokus dan mengambil prioritas dalam pembelajaran,  menunjukan kepada peserta didik sikap apa yang diharapkan dalam pembelajaran,  membuat penilaian hasil belajar,  serta menujukkan seperti apa pengetahuan dan keterampilan yang akan dikuasai peserta didik.
Tujuan pembelajaran yang baik adalah harus fokus pada peserta didik dan hasil belajar,  mewakili visi dan misi sekolah,  fokus pada keterampilan dan kemapuan yang diharapkan, bisa diukur dengan perangkat evaluasi serta harus mencakup domain kognitif (pengetahuan), psikomotorik (keterampilan) dan afektif (sikap).
2. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran adalah dimana guru melakukan aktifitas mengajar dan siswa melakukan aktivitas belajar di ruang dan waktu tertentu.  Setiap kegiatan ini mencakup tiga sesi yaitu pembuka,  kegiatan inti dan penutup. 
Dalam kegiatan pembuka guru harus merencanakan apersepsi dan motivasi apa yang akan diberikan ke peserta didik sehingga mereka terkondisikan dan siap dalam mengikuti kegiatan inti pembelajaran.
Kegiatan inti mencakup materi pembelajaran yang diajarkan dengan pendekatan,  metode dan teknik tertentu. Disini guru perlu merancang bentuk keterlibatan siswa secara aktif dalam pembelajaran sehingga pusat dalam kegiatan inti adalah siswa dan guru hanya sebagai fasilitator. Dan sesi ini yang menghabiskan lebih banyak alokasi waktu dibanding sesi yang lain.
Kegiatan penutup digunakan guru dan siswa untuk melakukan review,  pemberian tugas,  evaluasi kbm dan pemberian kesan terhadap materi yang telah dipelajari.
3. Penilaian Hasil Belajar
Penilaian ditujukan untuk mengukur seberapa jauh capaian siswa dalam pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran. Ini juga sebagai menjadi bukti bahwa siswa telah mengikuti serangkaian langkah pembelajaran sehingga mencapai tujuan yang diharapkan. Lesson plan yang baik harus mencakup rencana penilaian dalam beberapa bentuk seperti penugasan,  pekerjaan rumah,  test tertulis maupun lisan dan kriteria skoring. Sehingga penilaian hasil belajar ini bisa digunakan guru untuk refleksi,  pemberian remidial teaching or test kepada siswa dan melaporkan capaian-capaian siswa dalam pembelajaran.

Setelah penyampaian materi yang memakan waktu sekitar 2 jam,  peserta workshop dipecah ke dalam beberapa kelompok untuk melakukan workshop pembuatan model rencana pembelajaran yang baik.  Setiap kelompok dipandu oleh seorang moderator yang menjadi fasilitator dalam diskusi.  Setelah selesai,  setiap peserta mempresentasikan perencanaan pembelajarannya di depan kelompok dan kemudian dievaluasi secara bersama-sama dalam kelompok tersebut. 

Pelatihan ini diharapkan langsung bisa dipraktikan oleh semua guru dalam menyusun perencanaan pembelajaran semester 2 mendatang lebih baik lagi.

Selasa, 20 Desember 2016

Supervisi

Supervisi adalah ruh kerja seorang kepala sekolah.  Dalam istilah menajemen kita mengenal POAC yaitu kependekan dari Planning,  Organising,  Actuating & Controlling. Dalam melaksanakan tugas sebagai seorang manajer,  Kepala sekolah harus menguasai dan melaksanakan POAC sebagai acuan kerjanya. Di samping sebagai manajer,  seorang kepala sekolah adalah supervisor yang memastikan perencanaan yang telah dibuat berjalan dengan baik. Pekerjaan supervisor adalah mengawasi,  jadi supervisor di sekolah berfungsi mengawasi kegiatan di sekolah baik itu pembelajaran atau kegiatan lain sehingga berjalan dengam baik sesuai rencana dan tujuan sekolah. 
Dalam melaksanakan fungsinya,  kepala sekolah melakukan pengawasan baik pembelajaran maupun manajerial.  Supervisi ini bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme guru dan semua pemangku kepentingan dalam melaksanakan tugas-tugas kependidikan.
Supervisi Pembelajaran
Supervisi pembelajaran menekankan pelaksananaan kegiatan belajar mengajar (KBM) terlaksanan dengan baik. Objek utama supervisi adalah guru. Performa guru dalam merencanakan,  melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran dinilai dalam supervisi ini.  Perencanaan pembelajaran meliputi pembuatan perangkat pembelajaran seperti silabus,  prota,  prosem,  KKM,  dan RPP.  Perangkat tersebut yang menjadi pedoman guru dalam melaksanakan pembelajaran dari segi metode,  materi, bahan ajar,  kompetensi,  alokasi waktu, pembuatan soal sampai dengan skoring/penilaiannya. Kemudian tahap evaluasi adalah guru melakukan penilaian diri terhadap hasil dari perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran atau lebih dikenal reflective teaching.  Dan semua langkah tersebut harus dikontrol oleh kepala sekolah melalui kegiatan supervisi pembelajaran yang selanjutnya dilakukan upaya tindak lanjut dari hasil supervisi berupa diskusi,  konsultasi,  pelatihan dan pemberian contoh. 
Supervisi manajerial
Berbeda dengan supervisi pembelajaran,  supervisi manajerial mengontrol pengelolaan sekolah secara umum bukan di dalam pembelajaran. Supervisi ini meliputi bidang administrasi kesiswaan,  administrasi sekolah,  RAKS,  lingkungan sekolah,  administrasi laboraturium,  administrasi bimbingan konseling dan pembiayaan. Supervisi manajerial ditujukan kepada wakil kepala sekolah bidang kurikulum,  kesiswaan,  sarpras dan humas serta penanggung jawab laboratorium dan bendahara sekolah.
Tindak lanjut dari supervisi ini adalah diskusi,  konsultasi dan pendampingan (jika diperlukan) oleh kepala sekolah.
Ada sebuah ungkapan yang berbunyi kira-kira seperti ini;  tidak ada sekolah yang baik atau buruk tapi yang ada hanyalah sekolah yang dikelola dengan baik atau buruk.  Jadi supervisi adalah ruh dari pengelolaan sebuah lembaga/institusi utamanya sekolah.

Ringkasan materi pelatihan peningkatan kompetensi kepala sekolah dalam melaksanakan supervisi,  diselenggarakan di SMP Reginas Pacis Surakarta pada hari sabtu, 17 Desember 2016 oleh Badan Koordinasi Sekolah (BKS)  Kota Surakarta.

Rabu, 07 Desember 2016

Asean, antara AFF dan MEA

Setelah pencabutan sanksi FIFA tentang larangan bertanding di kancah Internasional,  ini kali pertama Timnas Indonesia tampil di kompetisi resmi level Asia Tenggara,  AFF Cup. Penampilan timnas di babak kualifikasi nampaknya kurang menggigit dan atmosphere di tanah air adem-adem saja.  Namun setelah berhasil lolos dengan dramatis ke semifinal,  timnas langsung menjadi buah bibir.  Bahkan dukungan dari pejabat-pejabat dan rakyat Indonesia terus mengalir.  Dan Presiden RI,  Joko Widodo,  tidak ketinggalan untuk menyaksikan langsung laga leg pertama semifinal antara Indonesia vs Vietnam yang waktu itu dimenangkan timnas 2-1. Perjalanan masih sangat berat,  timnas harus melakoni laga tandang di Hanoi, Vietnam yang di atas kertas Vietnam lebih diuntungkan dalam laga malam ini. 
Pertandingan Piala AFF memang laga yang paling prestisius bagi negara-negara di Asia Tenggara.  Indonesia nampak belum bisa berbicara banyak dalam kompetisi ini. Bahkan melekat predikat 'the runner up' karena sering gagal memenangi laga final kontra Thailand, Singapura bahkan Malaysia. Dan perkembangan persepakbolaan di Negara Asia Tenggara dibarengi juga pertumbuhan ekonomi di kawasan itu. Vietnam misalnya,  Negara yang pernah mengalami perang saudara yang cukup panjang itu telah menjadi 'the emerging country' di kawasan ini,  baik sepakbola maupun perekonomiannya.  Negara yang dahulu selalu berada di bawah Indonesia sekarang menujukkan kemajuan yang cukup pesat dalam pembangunan perekonomian,  baik sektor industri maupun pariwisata. Bahkan produk-produk 'kw' buatan Vietnam bisa kita temukan di seluruh pelosok negeri. Sehingga,  fokus kita jangan dipersempit sekedar memenangkan AFF saja,  tapi juga memenangkan percaturan pasar global minimal di Asia Tenggara.
MEA memberikan peluang negara-negara kecil di  kawasan ini melakukan ekspansi di sektor perdagangan dan layanan publik seperti pendidikan dan kesehatan. Indonesia secara demografis dan geografis adalah daya pikat bagi produsen-produsen mancanegara untuk mengembangkan dan menjual produk-produknya. Tidak hanya barang-barang impor saja, MEA memberi peluang juga bagi tenaga terampil dan terdidik dari negara-negara anggota Asean meniti karir di Indonesia. Bagaimana jadinya kalau suatu saat nanti bangsa kita, tepatnya anak dan cucu kita menjadi orang asing di negeri sendiri.
Saatnya membangun kesadaran bangsa kita untuk menyadari bahwa persaingan sesungguhnya negara-negara Asean tidak di lapangan hijau tapi di lahan-lahan perekonomian. Selain harus produktif bangsa kita harus mulai belajar menanamkan sikap rasa memiliki dan bangga terhadap karya dan produk buatan anak-anak negeri. Mari saatnya bangkit untuk manunaikan amanah kemerdekaan yang dicita-citakan the founding fathers kita yaitu menjadi negara yang merdeka,  berdaulat,  adil dan makmur dengan bekerja keras,  belajar dan menjadi manusia yang produktif,  bukan konsumtif.

Selasa, 06 Desember 2016

UAS Gasal 2016/2017

Setiap pembelajar pasti diuji,  entah pembelajar kehidupan secara umum atau orang yang belajar disiplin ilmu tertentu atau di sekolah. Karena dengan ujian kita bisa tahu kualitas proses yang kita lewati. Niat, keseriusan,  kerja keras dan pengorbanan semua pihak akan diukur kadarnya melalui hasil ujian yang didapat.
Dalam dunia pendidikan,  evaluasi pembelajaran adalah salah satu komponen yang paling vital.  Setelah siswa belajar beberapa standar kompetensi atau materi pelajaran,  guru mengukur daya serap setiap peserta didik terhadap materi pelajaran dengan alat evaluasi baik penugasan,  ujian tingkat kompetensi,  ujian tengah semester,  ujian akhir semester dan ujian sekolah/ujian nasional. Jenis-jenis ujian tersebut berurutan berdasarkan waktu dan cakupan materi.  Dari yang sifatnya ulangan harian sampai ujian  3 tahunan.
Tujuan diselenggrakan ujian yang utama adalah mengukur sejauh mana proses pembelajaran berjalan efektif atau tidak.  Bagaimana guru merencanakan pembelajaran dan mengajar di kelas,  siswa belajar di sekolah atau di rumah,  daya dukung terhadap pembelajaran,  intake peserta didik, metode belajar yang diterapkan dan treatment-treatment khusus kepada beberapa peserta didik akan terlihat dalam hasil ujian.  Setelah itu,  hasil ujian akan dijadikan bahan refleksi dan evaluasi pembelajaran,  baik secara umum yang dilakukan oleh sekolah atau secara khusus yang dilakukan oleh guru dan siswa. Imbasnya adalah ada perbaikan-perbaikan kebijakan dan model pembelajaran sehingga tujuan instruksional bisa benar-benar tercapai.
SMP Islam Al Abidin menyelenggarakan Ujian Akhir Semester (UAS) gasal pada tanggal 5 s.d 9 Desember 2016 yang diikuti 541 siswa kelas 7, 8 dan 9. Materi yang diujikan secara tertulis adalah Matematika, Bahasa Indonesi, Bahasa Inggris, IPA, PKN, IPS, Bahasa Jawa, Bahasa Arab, PAI dan yang dipraktekkan adalah TIK, Olah Raga dan Bahasa Arab. Hasil UAS gasal diharapkan bisa jadi bahan evaluasi pembelajaran semester 1 untuk menghadapi pembelajaran semester gasal dan Ujian Kenaikan Kelas (UKK).