Rabu, 31 Agustus 2016

Tirakatan

'Diokeh-okehi sing tirakat le, ben bejo mulyo ndunyo lan akhirat'. Nasihat ibu yang dulu sering diulang-ulang ketika saya akan menghadapi ujian sekolah, masuk PT, tes kerja atau kesempatan yang lain. Dulu belum 'ngeh' dengan apa kata 'tirakat' itu, tapi yang jelas makna tersiratnya adalah beliau menyuruh saya untuk memperbanyak ibadah dan belajar, mengurangi tidur dan main-main, bangun lebih pagi dan melakukan kebiasaan-kebiasaan baik.
Tentu saya setuju itu adalah syarat jika kita ingin sukses, karena kesuksesan tidak akan diperoleh bagi orang yang bermalas-malasan, tidak mau belajar, bangun siang dan tidak bisa membuat prioritas dalam hidupnya.
Malam ini, kata tirakatan mungkin yang paling familiar. Di malam 17 agustus, hampir setiap kampung di penjuru negeri meggelar hajatan berupa panggung gembira, kumpul-kumpul, 'lek-lekan', karaokean, dll dengan 'embel-embel' 'tirakatan'. Saya tidak ingin mengusik kebiasaan-kebiasaan yang sudah berjalan lama ini, tapi yang jelas kata 'tirakatan' harus ditemukan kembali maknanya, diresapi dan dijadikan ikhtiar bersama menuju kejayaan bangsa Indonesia. Dan, terserah apapun tafsir anda tentang bagaimana harus bertirakat.
________________

Tidak ada komentar:

Posting Komentar