Rabu, 06 Desember 2017

Goes to Singapore - Malaysia (Part 3/end)

Lagi-lagi aktivitas kami beberapa hari itu harus berakhir hingga larut malam. Setelah menikmati megahnya menara kembar Petronas, kami segera bergegas menuju tempat bermalam, Hotel Soleil Kuala Lumpur. Keesokan harinya setelah sarapan, Kapten Aboy sudah bersiap membuka bagasi dan menata koper kami ke dalam bagasi.

Sekolah Menengah Kebangsaan Victoria

Tujuan pertama kami hari ini ke Sekolah Menengah Victoria, sekolah kluster unggulan berasrama di Kuala Lumpur. Sekolah ini disebut sebagai sekolah tertua di Malaysia yang didirikan sekitar tahun 1829 oleh Pemerintah Kolonial Inggris. Terlihat bangunan dengan arsitektur kuno khas Eropa dengan menampilkan menara jam di gerbang pintu masuk sekolah tersebut sudah seperti yang kita duga usianya. Para almuni sekolah ini tersebar di seluruh tanah melayu sebagai orang-orang besar, termasuk Raja Brunai Darussalam saat ini, Sultan Hasah Bolkiah.

Kedatangan kami disambut dengan ramah oleh seorang wanita paruh baya penjaga sekolah. Tidak jauh di sebelahnya berdiri seorang perempuan yang merupakan salah satu cikgu (guru) yang bernama Ms.Syahrinah. Beliau ditugaskan Cikgu Besar (Kepala Sekolah) sekolah tersebut untuk menyambut dan memberikan informasi tentang keadaan dan pengelolaan sekolah victoria ini kepada kami.

Tentu rasa penasaran kami terhadap pengelolaan pendidikan unggul di Malaysia akan bisa terjawab. Kami memberondong Ms. Syahrinah dengan pertanyaan-pertanyaan tentang sistem kebijakan pendidikan, penjaminan mutu guru, jenjang karier guru, metode pembelajaran, peran orang tua, serta masalah dan program kesiswaan.

Pintu masuk ruang utama sekolah

Kurikulum

Beliau menjelaskan, cikgu besar (kepala sekolah) mempunyai supreme policy untuk menentukan mau dibawa kemana tujuan pendidikan di sekolah ini dengan tetap berpedoman pada standar yang sudah digariskan oleh Kerajaan Malaysia. Dalam menyusun kurikulum, kegiatan kesiswaan maupun bahan ajar yang dipakai, cik gu besar menggunakan sistem bottom up dengan mengajak seluruh warga sekolah memberi masukan terkait dengan desain pendidikan yang diterapkan di sekolah.


Penjaminan Mutu Guru

Secara kepangkatan, Guru di Malaysia mempunyai jenjang karir yang lebih menjanjikan dibanding pegawai pemerintah di sektor lain. Untuk menjadi guru, mereka sudah terseleksi di tingkat universiti. Kemudian setelah resmi berprofesi di sekolah formal, kompetensi mereka terus dikontrol dan ditingkatkan. Untuk menunjang itu, pemerintah maupun sekolah memberikan kesempatan kepada guru untuk mengikuti kursus-kursus untuk memenuhi kompetensi standar sesuai dengan bidang ajar yang mereka ambil. Setelah selesai kursus, indikator peningkatan setiap guru ditentukan oleh beberapa indeks yang diisi oleh siswa, guru lain atau kepala sekolah sebagai sepervisor mereka. Kegiatan peningkatan kompetensi guru dilakukan baik secara formal atau non-formal, di dalam atau di luar kelas, terbimbing atau mandiri.

Metode Pembelajaran

Sekolah memberikan kewenangan kepada guru untuk menyelenggarakan pembelajaran dengan metode, media maupun pendekatan yang mereka desain. Akan tetapi, sekolah victoria ini memberi pagu pada pembelajaran berbasis digital, media interaktif, maupun active learning. Di sini, keberadaan laboratorium komputer tidak hanya untuk pembelajaran TIK saja tapi semua subjek harus dikemas dengan teknologi informasi dan komunikasi. Karena mereka tahu bahwa anak-anak yang mereka didik bukan generasi analog tapi generasi digital. Sejak mereka lahir sudah tercipta, mengenal dan menggunakan teknologi digital hingga saat ini sehingga guru-guru berkeyakinan bahwa menyelenggarakan kelas berbasis digital akan membuat murid lebih senang, mudah mengakses, dan efektif.

Keasramaan

Sebagai sekolah kluster kebangsaan, Sekolah Victoria termasuk sekolah unggulan di Malaysia. Konsep sekolah berasrama mereka terapkan sebagai proses pendidikan yang holistik atau menyeluruh. Kurikulum Asrama menekankan pada pendalaman dan pembiasaan soft skill seperti berkomunikasi, kerjasama, kolaborasi, kemandirian, dll serta pengembangan bakat dan minat dalam hal seni, olah raga, keagamaan, dll. Kegaiatan asrama dilakukan di luar jam sekolah dengan tetap terbimbing dan terkontrol oleh guru yang bertugas di sana.

Masalah Kesiswaan

Walaupun siswa yang masuk di sekolah ini sudah terseleksi secara ketat, pastinya masih juga bermunculan masalah-masalah siswa. Siswa yang bermasalah biasanya dihandel oleh counsellors, atau di Indonesia disebut guru BK. sebetulnya rasio perbandingan keadaan guru BK dengan jumlah siswa lebih baik di Indonesia. Standar di Indonesia, 150 siswa dibimbing oleh seorang guru BK. Dan di sekolah ini, 3 counsellors harus membimbing 900an siswa lebih.
Selain dibina oleh counsellor, siswa bermasalah juga akan dibina homeroom teacher (wali kelas). Prosedur yang paling akhir atau disesuaikan dengan tingkatan masalah adalah dipanggil orang tua siswa yang bersangkutan, kalau perlu dikembalikan atau dikeluarkan dari sekolah.

Output

Kompetensi lulusan Sekolah Victoria salah satunya adalah mampu menembus perguruan tinggi favorit di dalam maupun luar negeri. Setiap alumni mempunyai kemampuan berkomunikasi dalam bahasa inggris, kepribadian yang baik dan skill abad 21 yaitu kemampuan komunikasi, kolaborasi, berpikir kritis, problem solving, kreatifitas, dan IT literacy.
Bersama Cikgu Syahrinah
Persiapan Pulang

Sekolah Menengah Victoria adalah tujuan terakhir kami dalam kunjungan di Singapura dan Malaysia. Sebelum menuju ke Bandara Internasional Kuala Lumpur, sejenak kami bertandang ke rumah coklat Harriston di pusat kota untuk membeli buah tangan dan menghabiskan sisa-sisa pecahan Ringgit.

Butik Coklat Harriston Kuala Lumpur


Pukul 10.30 waktu Malaysia kami sudah tiba di bandara. Alhamdulillah, walaupun jadwal penerbangan sedikit delay kami tiba di tanah air dengan selamat.

Perjalanan ini membuat kami belajar. Setiap sudut tempat yang kami kunjungi mengajarkan banyak hal. Di sepanjang perjalanan kami melihat ke segala penjuru sambil mulut ini bergumam; entah membandingkan, entah mengagumi atau bahkan menyusun action plan of what to do next in our workplace. Semoga berkah dan manfaat.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar