Rabu, 30 November 2016

Bahasa

Bahasa adalah simbol peradaban, karenanya bahasa akan semakin berkembang seiring berkembangnya zaman. Tidak kita pungkiri, generasi selisih 15 tahun saja mempunyai ragam dan gaya bahasa yang berbeda,  dari ekspresi,  diksi  dan nilai. Kadang pembakuan bahasa tidak bisa diterima di ranah-ranah tertentu,  bahkan buku-buku bestseller sekalipun. Sehingga bahasa harus dimaknai dengan nilai manfaat yang diberikan,  kesopanan yang dimunculkan dan memfasilitasi karya-karya estetika.
Bahasa seperti sebilah pisau,  tergantung siapa yang menggunakan. Seorang alim, bijak dan cerdik cendikia memakainya untuk mengungkapkan kalimat-kalimat positif,  menyampaikan risalah dan sunnah,  nasihat,  motivasi,  menenangkan,  meneduhkan dan menyelamatkan.  Namun,  ketika dipakai oleh orang tak bertanggung jawab akan menjadi fitnah,  caci maki,  kebencian dan hanya jadi alat bersilat lidah.
Luaskan pikiran dan dalamkan perasaan,  sehingga apapun dan bagaimanapun bahasanya akan mewakili hati nurani.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar