Jumat, 11 November 2016

Berusaha menjadi 'ayah'

Saya pernah membaca sebuah 'quote' yang saya lupa dari siapa,  kira-kira seperti ini bunyinya;  jika ingin melihat masa depan sebuah bangsa,  lihatlah sekarang,  ditangan lelaki semacam apa anak-anak bangsa dibesarkan'.
Saya sangat sepakat dengan itu,  peran seorang bapak dalam menyiapkan generasi sangat dominan. Kita lihat tokoh-tokoh bangsa,  the founding fathers,  orang-orang sukses, bahkan para diktator kondang dalam sejarah dunia banyak mengambil inspirasi, ditempa dan dididik oleh bapak-bapak yang 'luar biasa'. Saya tertarik untuk mengambil teori trilogi kepemimpinan dari Ki Hajar Dewantara yang berbunyi 'Ing Ngarsa Sung Tuladha,  Ing Madya Mangun Karsa,  Tut Wuri Handayani' untuk menjelaskan pola pengasuhan seorang bapak kepada anak-anaknya.
Ing ngarsa sung tuladha, di depan menjadi contoh. Orang tua,  adalah model bagi anak-anaknya,  apalagi ketika mereka masih kecil.  Segala sesuatu,  gerak-gerik,  ucapan dan bahkan bagaimana meraka (orang tua) menyikapi persoalan sangat mudah dan rentan ditiru.  Maka,  kita mencoba untuk menjadi pribadi yang sempurna minimal didepan anak-anak kita. Dan anak-anak kita adalah peniru ulung,  sehingga mereka hanya akan meniru orang tua dari sisi yang baik saja.
Ing madya mangun karsa,  di tengah sama-sama bekerja.
Selain sebagai model,  bapak harusnya hadir dalam membersamai anak-anak. Mengajarkan anak untuk melakukan sesuatu,  memecahkan masalah bersama, atau sekedar membersamai dalam bermain.  Di sini seorang bapak adalah fasilitator,  bukan seorang mandor yang asal memberi perintah.
Tut wuri handayani,  di belakang memberikan dorongan.
Dalam melalui hari-hari mereka,  anak-anak kita pasti menghadapi bermacam dinamika; gagal/berhasil,  dipuji/diolok-olok,  senang/sedih dll.  Sehingga dalam 'ups and downs of their live' bapak hadir sebagai motivator,  memompa semangat  dan memberikan dorongan moral agar mereka tidak merasa sendiri.
Sulit memang menjadi figur yang ideal,  tapi tidak ada salahnya kita mulai berbenah dan berubah.
Mudah-mudahan,  dari tangan kita (bapak) akan lahir generasi yang kuat, berakhlak karimah, berkarakter dan taqwa yang akan menjadi pendekar-pendekar bangsa dalam bidang mereka masing-masing.

Selamat Hari Bapak Nasional 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar