Rabu, 05 Desember 2018

Marketing Penjual Garam

Saat melintas Jalan Raya Grobogan - Blora saya tergoda untuk mampir di Bledug Kuwu. Sebuah tempat wisata yang menyajikan fenomena alam yang tak biasa itu cukup menarik karena letupan lumpur panas yang keluar di beberapa lokasi.

Yang menarik disini sebenarnya bukan saja fenomena alam itu, tapi juga pada perilaku seorang pedagang air belerang dan garam yang membuka lapaknya di sekitar daerah letupan. Awalnya kami hanya ingin melihat-lihat saja dari kejauhan tanpa berpikir untuk mendekat ke lokasi letupan. Sampai ada seorang pedagang menarik perhatian dan mendatangi kami. Dia menunjukkan track pijakan yang aman untuk bisa lebih mendekat titik letupan terbesar. Saya kira petunjuknya sangat membantu mengingat tidak semua permukaan tanah gembur itu aman untuk dipijak. Kalo tidak hati-hati kaki kita bisa terjerembab dalam kubangan lumpur belerang itu. 

Tampaknya bapak itu sudah memulai aksinya. Sambil menuntun langkah kami mendekat, dia berakting sebagai pemandu wisata sekaligus story teller. Dia menjelaskan secara rinci bagaimana fenomena alam itu terjadi dan berlangsung hingga sekarang walau secara ilmiah masih banyak kejanggalan. Yang membuat kami berhenti sejenak sambil menggaruk-garuk kepala adalah mitos folktale yang disampaikan bahwa letupan paling besar itu dulu tempat keluarnya putra Aji Saka yang berbentuk ular naga dari pantai selatan. Yah, sekedar hiburan bolehlah didengarkan dengan seksama ceritanya. 

Menariknya lagi, sambil melanjutkan cerita bapak itu seolah menarik langkah kami menuju lapak kecil dengan sedikit barang dagangan. Hanya beberapa plastik garam dan botol yang katanya berisi air belerang. Karena merasa sudah dapat banyak hal dari beliau, kamipun merasa berhutang untuk melarisi dagangannya siang itu. Ternyata harganya sangat murah, satu sack garam ukuran sedang hanya dijual lima ribu dan sama halnya dengan air belerang per botol. 

Menurut teori marketing segitiga PDBnya (Positioning-Differentiation-Brand) Hermawan Kertajaya, penjual garam itu sudah melaksanakan lebih dari setengah dasar teori tersebut. Dia  sudah memiliki identitas khusus di mata calon pembeli sehingga menjadi pembeda dengan pedagang garam lainnya. 

#marketing

Tidak ada komentar:

Posting Komentar